2013/05/14

Verifikasi Data Guru secara Online. Membantukah??????????

Berikut ini adalah kisah putri seorang guru pedesaan yang ikut sertifikasi (tak lain tak bukan saya sendiri, hwehehee).
Catt: Postingan ini sudah di-edit karena lebih banyak pembacanya dibanding postingan tentang hal yang sama namun berisi informasi alamat (bukan kisah seperti berikut). Mungkin pengaruh judul kali, ya.

Ceritanya, si Mama (yang seorang guru SD) ikut sertifikasi.
Jadi, setiap semester (kurang tahu sebenarnya waktu yang tepat) data guru-guru yang ikut sertifikasi harus di-up date. Masing-masing sekolah (sudah) punya Operator Sekolah yang dilatih untuk meng-update data-data sekolahnya.Data itu diisi pada sebuah aplikasi yang udah diinstal ke laptop masing2 operator (dan menurut cerita yang kudengar, itu laptop pribadi, bukan sumbangan Depdiknas). Data itu lalu dikirimkan dan nanti akan diproses (entah ke mana dikirimkan - setelah ku instal aplikasinya, sudah ada tombol "kirim ke server" -). Tentu saja, data guru dari sebuah sekolah yang ikut sertifikasi juga "harusnya" dikirimkan oleh Operator Sekolah-nya. Lalu, setiap guru yang ikut sertifikasi bisa nge-check datanya secara online apakah sudah di-update atau belum. Alamat terbaru buat nge-chek klik di sini.

Nahh,, si Mama, dapat surat dari Depdiknas. Katanya, data si Mama sama sekali belum diupdate.
Si Mama yang sama sekali kagak ngerti dengan yang namanya website/situs, online, aplikasi, server dan sodara2-nya yang lain itu, otomatis nyuruh putrinya yang manis rupawan dan gak gaptek2 amat buat nge-check secara online.
Berbekal NUPTK dan Password, aku (coba) check ke alamat yang disediakan Depdiknas (ada di atas). Tapi selalu gagal saat login. Lalu kucoba cari testimony orang tentang cek data verifikasi guru ini. Ternyata gak hanya diriku yang mengalaminya. Kendalanya adalah  karena server tersebut memuat banyak data guru (ya iyalahh, guru yang ikut sertifikasi kan gak hanya PNS, yang non PNS juga ikut) plus pengunjung yang mau check juga banyak mengakibatkan sebagian orang jadi gak bisa login. Jadi, kalau mau check, mending malam-malam (sekalian dini hari saat yang lain masih tidur) dan pastikan kecepatan internet itu lebih kencang dari si Komeng saat bawa Yamaha (iklannnnnn!!!).

Lalu kuteringat dengan Facebook. Kayakna itu socmed yg digunakan berjuta umatlah. Tapi koq jarang lelet? Kan sama aja gitu ya kan ya, nyimpan data seseorang juga. Atauu,, endonesiah tercinta ini yang memang ... asudahlah... :/
Mungkin, belum saatnya endonesiah ini pakai sistem online seperti itu. Atau pun jika mau pakai, sebaiknya server penyimpanan data setiap Kabupaten atau Provinsi. Jadi setia pengunjung yang mau check, gak mengalami gagal login. Udah gitu, ada aja link yang sudah mati. Lalu dialihkan ke alamat lain. Itu pun tetap saja gagal. Jangan terlalu mempersulitlah. Kemarin menyelenggarakan UN aja (yang udah agenda tahunan kemendiknas) bisa chaos. Apalagi hal semacam ini. Aku yakin, itu pengunjung yang mau check data itu sebagian besar malah bukan guru yang bersangkutan, tetapi orang-orang yang mereka kenal (anak, sodara, tetangga, dll yg dimintai tolong guru yg bersangkutan) yang udah tahu gimana mau online, mau ini dan mau itu.

Then, si Mama, di rumah, nanya bagaimana "nasib" datanya. Kuterangkan bahwa aku gak bisa login (susah login). Si Mama bingung, login itu apa? Trus solusinya gimana? Mana Operator Sekolahnya juga bertingkah. Haduhhh..
Apa mau dikata, "terpaksa" ku bilang ke si Mama biar minta driver aplikasinya ke kepsek plus id dan password. Kali-kali kubisa bantu ngerjain entri data dan ngirim. Si Mama sedikit terhibur. Yeahh,, moga aja bisa..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar