2015/06/24

The Paradox of Our Time


The Paradox of our Time (Kontradiksi Nyata Yang Kita Alami Saat Ini)

Catatan: Paradoks artinya sebuah pernyataan yang awalnya tampak bertentangan tapi kemudian, pada pemeriksaan lebih dekat, ternyata masuk akal.

The paradox of our time in history is that we have taller buildings, but shorter tempers; wider freeways, but narrower viewpoints. (Kenyataan dalam sejarah kehidupan kita adalah bahwa kita memiliki gedung-gedung tinggi, tapi kesabaran yang pendek, jalan raya yang lebih luas, tetapi sudut pandang yang sempit).
 
We spend more, but have less; we buy more, but enjoy it less. (Kita menghabiskan banyak hal, tapi memiliki hanya sedikit; membeli banyak hal, tapi tidak menikmatinya).

We have bigger houses and smaller families; more conveniences, but less time; (Kita memiliki rumah besar tapi rasa kekeluargaan yang miskin; memiliki banyak kenyamanan, tapi tidak pernah berbagi waktu);

We have more degrees, but less sense; more knowledge, but less judgment; more experts, but more problems; more medicine, but less wellness. (
Kita memiliki lebih banyak gelar, tetapi logika yang lebih sedikit; lebih banyak pengetahuan, tetapi penilaian kurang; lebih banyak ahli, tetapi lebih banyak masalah; obat-obatan lebih banyak, tetapi kesehatan yang berkurang)
 
We drink too much, smoke too much, spend too recklessly, laugh too little, drive too fast, get too angry too quickly, stay up too late, get up too tired, read too seldom, watch TV too much, and pray too seldom. (
Kita minum terlalu banyak, merokok terlalu banyak, menghabiskan terlalu ceroboh, tertawa terlalu sedikit, menyetir terlalu cepat, marah terlalu cepat, tidur terlalu larut, bangun terlalu lelah, jarang membaca, menonton TV terlalu banyak, dan berdoa terlalu jarang).
 
We have multiplied our possessions, but reduced our values. (
Kita punya banyak barang milik pribadi tapi kita kehilangan nilai-nilai.)

We talk too much, love too seldom, and hate too often. (Kita berbicara terlalu banyak, sedikit mencintai dan banyak membenci).

We've learned how to make a living, but not a life; we've added years to life, not life to years. (Kita sudah belajar bagaimana menciptakan kehidupan, tapi tidak menghidupinya; kita menambahkan setiap tahun kedalam kehidupan, bukan kehidupan dalam setiap tahunnya)

We've been all the way to the moon and back, but have trouble crossing the street to meet the new neighbor. (Kita telah pergi dan kembali dari bulan, tapi kita memiliki masalah untuk menyeberang jalan dan bertemu dengan tetangga baru).

We've conquered outer space, but not inner space. (
Kita terus mencoba mengekpslorasi ruang angkasa, tapi melupakan dan merusak bumi). 

We've done larger things, but not better things. (
Kita telah melakukan sesuatu yang besar, tapi tidak yang lebih baik).

We've cleaned up the air, but polluted the soul. (Kita membersihkan udara tapi menjiwai polusi).

We've split the atom, but not our prejudice. (
Kita telah memisahkan atom tapi tidak memisahkan prasangka).
 

We write more, but learn less. (Kita banyak menulis, tapi sedikit belajar)

We plan more, but accomplish less. (
Kita banyak merencanakan, tapi sedikit menyelesaikan).
 

We've learned to rush, but not to wait. (Kita telah belajar dari kesibukan, tapi tidak belajar untuk menunggu).

We build more computers to hold more information to produce more copies than ever, but have less communication. (
Kita membuat banyak komputer untuk menghimpun dan memperbanyak informasi tapi kita kehilangan komunikasi).
 

These are the times of fast foods and slow digestion; tall men, and short character; steep profits, and shallow relationships. (Terlalu banyak makanan 'fast food' tapi pencernaan tetap saja lambat;  lebih banyak orang besar tapi berkarakter kecil; banyak keuntungan tapi dangkal hubungan).

These are the times of world peace, but domestic warfare; more leisure, but less fun; more kinds of food, but less nutrition. (Lebih sering terdengar perdamaian dunia tapi juga semakin banyak perang domestik, banyak waktu terluang tapi sedikit kebahagian; lebih banyak macam makanan tapi lebih sedikit nutrisi). 

These are days of two incomes, but more divorce; of fancier houses, but broken homes. (Lebih banyak keluarga dengan dua pendapatan tapi lebih banyak perceraian; lebih banyak rumah keren tapi banyak yang 'broken home).

These are days of quick trips, disposable diapers, throw-away morality, one-night stands, overweight bodies, and pills that do everything from cheer to quiet, to kill. (
Lebih banyak cara cepat tapi banyak juga popok dibuang, dibuangnya moralitas, kelebihan berat bandan, dan pil- pil yang menenangkan tapi juga membunuh).

It is a time when there is much in the show window and nothing in the stockroom; a time when technology can bring this letter to you, and a time when you can choose either to share this insight, or to just hit delete. (
Inilah waktu dimana begitu banyak barang terlihat di jendela tapi tak ada dalam stok; waktu dimana teknologi dapat membawa tulisan ini kepada kita dan waktu dimana kita dapat memilih untuk menyebarkan ini atau menghapusnya.)



A Message by George Carlin