2013/04/19

Rooftop Prince (Drama Korea) - #Bedah

Kali ini saya mau #Bedah drama Korea yang judulnya Rooftop Prince.
Drama ini tayang di Indosiar setiap jam 4 sore (dan sepertinya dah mau selesai dramanya - gak niat nonton setelah baca sinopsisnya-).
Saya tidak terlalu suka dengan 2 atau 3 episode terakhir yang disuguhkan. Rasanya gak masuk akal ceritanya. Bayangkan saja, ada orang terlempar ke masa depan. Lalu di masa depan dia belajar menggunakan laptop. Dan ketika pintu untuk kembali ke masa lalu terbuka, dia terlempar ke masa lalu lagi plus dengan laptop yang ia pegang. Nah lho..!! Kalau ceritanya dia melakukan perjalanan lintas waktu (dan kata orang biasanya itu hanya jiwanya aja yang melakukan perjalanan itu sedangkan tubuhnya tetap di zamannya saat itu –istilahnya mati suri gitulah-), berarti ketika dia kembali ke raganya, dia hanya membawa ingatan akan masa depan yang ia jalanin tadi – itupun kalau ingat - bukan bawa barang-barang dari masa depan juga. Aneh kan. Masa barang-barang seperti itu bisa lintas waktu. Kalau bisa (dan dalam drama ini tokohnya digambarkan sudah mempersiapkan barang-barang bawaanya ke masa lalu), kenapa gak bawa saja TV, biar bisa mereka nonton bola. Tapi itupun, emang ada listrik di zaman mereka di masa lalu? Nah, aneh kan.
Jadi, aku mau buat endingnya sesuai imajinasiku. Menurutku endingnya lebih bagus begini: (hhmm imajinasiku sedang dalam mode power on, ahahaaa)

Lee Gak (dia adalah tokoh dari masa dinasti Joseon sekitar 300 tahun yang lalu, yang terlempar ke masa sekarang, tahun 2012-lah, karena dramanya rilis di Korea itu tahun 2012):
Waktu kecil, dibuat aja kisah dia ketemu dengan Bo Young tanpa sengaja di istana. Lalu pada pertemuan mereka itu (atau karena alasan apa kek), Bo Young menyerahkan "medali emas" buat Lee Gak. Dan karena Lee Gak sudah suka sejak mereka bertemu, dia pakai terus deh tuh medali. Namun ternyata dia harus menelan pil pahit bahwa dia harus menikah dengan Kakak Bo Young (Hwa Young), bukan dengan Bo Young. Jadi, medali itu saja penyemangatnya. Apalagi setelah menikah dengan Hwa Young, Lee Gak kan tidak melihat wajah Bo Young dewasa karena pakai cadar. Trus ketika dia terlempar ke abad 21, dia tidak pakai medali itu. Buat aja alasannya kalau tiap malam sebelum tidur, tuh medali dibuka. Nah, ketika dia sudah kembali ke masa Joseon, di malam penyerangan ke mereka, dia sudah pakai medali itu lagi. Buat aja scene saat dia mau pakai. Entah karena terobsesi mau menemukan pembunuh Putri Mahkota-nya kek ato apalah. Dan lagi, perjalanan ke abad 21 itu bukan menjawab pertanyaan siapa pembunuh Putri Mahkota (yang memang tidak terbunuh karena dia masih hidup. Yang mati itu Bo Young karena makan manisan beracun yang diperuntukkan untuk Lee Gak). Dia ke masa depan adalah untuk tahu bahwa takdirnya bersama Bo Young yang sudah disukainya sejak kecil bukan di masa Joseon, tapi terwujud di tahun 2012 (rilisnya kan 2012, hehe..) Satu lagi: DIA HARUS LUPA AKAN MASA DEPAN YANG PERNAH DIA JALANIN!!!!! Apalagi pulangnya pakai jas segala. Udah gitu, ke-3 ajudannya juga bisa bawa-bawa iPod. Apaan???? Nge-charge pake apa mereka di zaman Joseon? Ada-ada aja. Gak masuk diakalkuuu..!


Tae Young (reinkarnasi Lee Gak )
Well, udah cukuplah ama dia. Paling dipertegas ketika dia kembali mengingat semuanya, ada firasat yang menuntunnya ke kios Park Ha dan menemukan sosok gadis yang pernah ingin dia dekati di Amerika dulu. Dia juga harus pakai medali emas yang pernah dipakai Lee Gak. Dari mana dia dapat? Buat aja kisahnya waktu kecil dulu, sekolahnya berdarma wisata ke istana Joseon dulu yang sekarang sudah dipugar. (Lengkapnya di tokoh Park Ha).

Park Ha (reinkarnasi Bo Young)
Nah, tokoh yang satu ini mungkin yang paling complicated karena yang dia cintai bukan Tae Young, tapi Lee Gak. Namun gampang aja sih. Ketika Tae Young menemui Park Ha, dia pakai saja medali itu. Medali itu dia dapat sewaktu sekolah dulu, sekolahnya darmawisata ke Istana joseon yang udah jadi Museum. Kata seorang peramal medali itu akan menuntun dia kepada cinta sejatinya. Dan, sejak Tae Young melihat Park Ha menjual buah di Amerika juga melihat seekor kupu-kupu terbang dan kupu-kupu itu mendekati Park Ha, tiba-tiba saja dia teringat medali yang dia pegang dan ucapan si peramal. Saat dia itu dia sudah merasa bahwa Park Ha-lah takdirnya. Hanya dia tidak mungkin datang menemui Park Ha langsung dan mengajaknya menikah tanpa membuat gadis itu terkejut dengan ajakan itu. Dan sekarang, setelah dia sehat dari kecelakaan yang menimpanya, dan menyadari dia di Korea, harapannya bertemu Park Ha mulai hilang. Namun, saat dia menggenggam medalinya, sepertinya ada magnet yang menuntunnya untuk berjalan ke kios Park Ha. Disanalah dia menemukan kembali gadisnya yang hilang. Namun ketika dia datang membeli sesuatu di kios itu, Park Ha seolah-olah tidak menyadarinya. Akhirnya dia membuat sketsa lagi dan mengundang Park Ha untuk datang ke menara. Simple kan. Itu hanya satu scene pun cukup lah. Lalu, buat aja epilog dengan suara Park Ha: “mungkin kau tidak mengingat apa yang terjadi di masa lalu. Aku pun tidak tahu sebenarnya. Namun, kau yang dulu pernah hadir memberitahuku bahwa engkaulah takdirku dan dirimulah tempat aku menuju..”  Scenenya: Tae Young berpandangan dengan Park Ha, dan Park Ha tersenyum manis padanya. Kalau mau agak berlebihan lagi, boleh deh Tae Young memeluknya dan berbisik: “Park Ha, kau adalah bunga terataiku.” Wooowwww… so romantic.. Gak nyangka gue bisa buat kata-kata itu. Hahaaa..

Yeah, gitu deh menurutku. Lebih logis kayakna. Tokoh-tokoh yang lain, biarin aja. Gada urusannya juga. Lagi, hanya yang gak logis aja yang mau kita #Bedah.

Orait.. segitu dulu. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar